Jumat, 13 Desember 2013

evolusi dan agama Buddha

BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian
Evolusi adalah merupakan kata yang berasal dari bahasa latin yang artinya membuka gulungan atau membuka lapisan. Kemudian bahasa itu diserap menjadi bahasa inggris “evolution” yang berarti perkembangan secara bertahap. Pada teori evolusi berpendapat bahwa terjadi perubahan pada makluk hidup menyimpang dari struktur awal dalam jumlah yang banyak beraneka ragam dan kemudian menyebabkan terjadinya dua kemungkinan. Pertama adalah makhluk hidup yang berubah akan mampu bertahan dan tidak punah atau disebut juga dengan istilah evolusi progresif. Sedangkan kemungkinan atau opsi yang kedua adalah mahluk hidup yang berubah atau berevolusi tadi gagal bertahan hidup dan akhirnya punah atau disebut dengan evolusi regresif.
1.      Pengertian Evolusi Berdasarkan Ilmu Sejarah
Evolusi adalah perkembangan ekonomi, sosial dan politik tanpa adanya paksaan dari waktu ke waktu secara sedikit demi sedikit dan dalam jangka waktu yang lama.
2.      Pengertian Evolusi Menurut Ilmu Pengetahuan Alam
Evolusi adalah perkembangan makhluk hidup dari bentuk yang sederhana ke betuk yang lebih kompleks menuju kesempurnaan secara bertahap dan memakan waktu yang sangat lama. Contoh dari binatang atau hewan kera menjadi manusia, ikan menjadi reptil, dan lain sebagainya.
Jadi, berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa evolusi adalah suatu proses perubahan makhluk hidup secara bertahap dan membutuhkan waktu yang lama dari bentuk yang sederhana, menjadi bentuk yang lebih kompleks. Diperlukan waktu jutaan tahun agar perubahan tersebut nampak lebih jelas. 

B.     Jenis-jenis Evolusi
1.        Evolusi Progresif : Evolusi yang menuju pada kemungkinan dapat bertahan hidup.
2.        Evolusi Regresif (retrogresif) : Evolusi yang menuju pada kemungkinan menjadi punah.
C.      Teori-teori Evolusi
Teori evolusi itu sendiri adalah perpaduan antara ide (gagasan) dan fakta. Banyak ilmuwan yang telah mengemukakan pendapatnya tentang terjadinya suatu evolusi pada suatu mahluk hidup. Berikut teori dari para ilmuwan mengenai Evolusi makhluk hidup:
1.        Jean Baptise Lamarck
Idenya mengenai evolusi, di tuangkan di dalam buku yang berjudul "Philosophic zoologique". Dalam buku tersebut, Lamarck mengungkapkan :
a.       Alam sekitar/ lingkungan mempunyai pengaruh pada ciri-ciri atau sifat yang diwariskan
b.      Ciri-ciri/ sifat tersebut akan diwariskan kepada keturunannya
c.       organ yang sering digunakan akan berkembang, sedangkan apabila tidak digunakan akan mengalami kemunduran bahkan hilang.
Contoh : Lamarck berpendapat bahwa dahulu, jerapah memiliki leher yang pendek. Bagi keturunan jerapah yang dapat beradaptasi baik dengan lingkungan (dapat mengambil makanan di pohon yang tinggi),  leher jerapah akan berkembang menjadi lebih panjang. Jerapah yang telah beradaptasi menjadi leher panjang tersebut, akan mewariskan sifat-sifat kepada keturunannya. Namun sebaliknya, bagi keturunan jerapah yang tidak dapat beradaptasi baik dengan lingkungan, maka ia akan mengalami kemunduran.  
2.        Charles Darwin
Charles Darwin juga menerbitkan buku mengenai asal mula spesies pada tahun 1859, dengan judul “on the ofiginof species by means of natural selection” atau “the preservation of favored races in the struggle for life”. Mengenai Evolusi, Darwin berpendapat bahwa :
a.         Yang menjadi dasar evolusi organik bukan dari adaptasi lingkungan, melainkan karena seleksi alam dan seksual
b.        Seleksi alam berupa "pertarungan" dalam kehidupan, yang kuat akan terus hidup
c.         Setiap populasi berkecenderungan untuk tumbuh banyak karena proses bereproduksi
d.        Untuk berkembang biak, diperlukan adanya makanan dan ruang yang cukup
e.         Bertambahnya suatu populasi tidak berjalan terus-menerus.
3.        Alfred Wallace
Memiliki pendapat yang sama dengan Charles Darwin, bahwa spesies yang ada sekarang, berasal dari spesies masa silam yang mampu bertahan hidup. Mahluk hidup bertahan hidup dengan cara beradaptasi dengan lingkungan mereka. Mahluk hidup yang tidak beradaptasi dengan lingkungan akan mati dan mengalami kepunahan.
4.        Count De Buffen
Menyatakan bahwa variasi-variasi kecil yang terjadi karena pengaruh alam sekitar yang diwariskan. Dengan demikian, kemampuan beradaptasi dengan lingkungan akan menyebabkan terjadinya variasi yang mengarah pada terbentuknya spesies baru. 
5.        Sir Charles Lyeel
Menyatakan bahwa batuan, pulau-pulau, dan benua mengalami perubahan. Segala bentuk mengalami perubahan baik secara posisi atau pun posturnya. Perubahan ini tidak berlangsung secara cepat, melainkan membutuhkan waktu yang sangat lama. Dibutuhkan waktu jutaan bahkan miliyaran tahun untuk menjadi sebuah pulau atau pun benua yang ada seperti sekarang ini. Sampai saat ini pun, batuan, pulau dan benua masih mengalami perubahan dan ini akan berlangsung terus-menerus.
6.        Thomas Robert Malthus
Menyatakan bahwa pertambahan jumlah penduduk naik seperti deret ukur, sedangkan bahan makanan yang tersedia, naik seperti nilai hitung. Hal ini dimaksudkan bahwa jumlah penduduk yang ada di dunia lebih banyak jika dibandingkan dengan bahan makanan yang tersedia. Populasi manusia terus bertambah sedangkan bahan makanan justru mengalami penurunan.
7.        Anaximender
Bumi pada awalnya merupakan lautan, lalu berkembang menjadi daratan. Para makhluk hidup aquatik pun termodifikasi sehingga dapat hidup di darat. Pada manusia, terdapat masa "part fish" dan "part human" yang disebut merman dan mermaid. penampilan seperti ikan ini ada pada masa dalam kandungan bayi selama proses perkembangan. Kemudian, penampilan tersebut akan hilang pada manusia dewasa. Dapat dikatakan bahwa mahluk hidup pada waktu ini adalah sejenis duyung yang memiliki tubuh ikan pada bagian bawahnya, yaitu dari bagian perut sampai dengan kaki. Tetapi, ketika mahluk tersebut telah menginjak dewasa, bentuk tubuhnya akan mengalami perubahan lagi menjadi mahluk berkaki dua seperti layaknya manusia pada saat ini.
8.        Aristoteles
Benda-benda hidup berkembang makin sempurna karena pengaruh kekuatan tertentu, yakni entelecy, dan makhluk hidup di daratan berasal dari makhluk hidup di lautan. Mahluk-mahluk yang pertama merupakan mahluk hidup yang berasal dari lautan. Menurut analisis yang terjadi, mahluk hidup yang pertama adalah hewan-hewan yang ada di lautan. Aristoteles tidak mengatakan bahwa manusia berasal dari lautan, tetapi mahluk pertama yang ada di dunia berasal dari lautan.
9.        Epicurus
Epicurus sependapat dengan Aristoteles bahwa organisme berubah dan berkembang makin kompleks dan makin maju. Namun bukan karena faktor entelecy yang mempengaruhinya, melainkan karena faktor "natural law". Menurutnya, hukum alam yang bekerja dalam proses evolusi yang terjadi pada mahluk hidup, bukan karena adanya sebuah kekuatan yang merubahnya.
10.    August Weismanm
Ilmuan ini melengkapi teori evolusi Darwin dengan teori genetika modern. Menurutnya, evolusi adalah masalah genetika, yakni soal keturunan bagaimana mewariskan gen-gen melalui sel kelamin. Evolusi terjadi karena gen-gen yang diturunkan akan terus mengalami perubahan. Tergantung dari gen yang lebih dominan, karena setiap persilangan genetika akan dapat menghasilkan suatu spesies yang baru.
D.      Hubungan Evolusi dengan Konsep Kehidupan dalam Samsara
Tidak ada entitas (entity) yang keadaannya sedemikian rupa, yang dikatakan sebagai roh (soul), (yang di dalam agama Buddha, diistilahkan dengan (“anatta“) pada manusia dan hewan-hewan. Menurut ajaran Agama Buddha, semua benda, baik makhluk hidup atau benda-benda mati, itu merupakan subjek yang terkena perubahan. Tidak ada yang bersifat permanen, semua benda itu muncul dan lalu lenyap. Oleh karena itu, tidak ada entitas yang berkeadaan permanen di dalam bentuk suatu roh atau self, yang terdapat di dalam diri manusia atau di dalam sesuatu yang lain.
Semua kehidupan di bumi ini berkeadaan saling bergantungan antara yang satu terhadap yang lainnya, dan tidak berfungsi di dalam isolasi atau keterasingan. Oleh karena itu, manusia dan hewan-hewan tidak dapat mencukupi dirinya sendiri, dan semua fenomena biologis itu bersifat tidak permanen dan mengalami perubahan-perubahan secara berlanjut terus, dan berada di dalam suatu keadaan yang selalu mengalami keadaan yang mengalir (yang di dalam Agama Buddha, diistilahkan dengan “anicca“), dan masing-masing dikondisikan oleh faktor-faktor lingkungan sekitar. Dimana-mana, kita temukan konflik-konflik, dan konflik-konflik itu menunjukkan adanya sifat tidak memuaskan di dalam kehidupan, atau di dalam Agama Buddha disebut sebagai sebuah “dukkha” (penderitaan, keadaan sakit, dan kepedihan karena sakit badaniah, atau sakit kejiwaan).
Kejanggalan dari apa yang dinyatakan oleh religi yang bersifat teistik, yaitu bahwa manusia dikatakan mempunyai roh yang diterangkan sebagai setitik kecil api dari Maha Api Ketuhanan, dan merupakan suatu entitas yang tidak mengalami perubahan, didemonstrasikan dengan jelas dengan adanya organ tubuh, terutama jantung, yang dicangkokkan dari manusia satu ke manusia lainnya. Dr. Christian Barnard, seorang ahli bedah dari Afrika Selatan, yang telah melakukan pencangkokkan jantung manusia, yang pertama kali, meramalkan bahwa di masa-masa yang akan datang, jantung-jantung hewan dan organ-organ lainnya akan digunakan secara luas, sebagai pengganti organ tubuh yang sama pada badan manusia.
Jadi, dari penjelasan yang telah dikemukakan di atas, dapat ditarik sebuah titik temu bahwa evolusi  dan agama Buddha memiliki hubungan yang erat. Di dalam agama Buddha, evolusi berkaitan dengan hukum Tilakkhana, yaitu Anicca, Dukkha, dan Anatta. Dikatakan seperti itu, karena evolusi merupakan suatu perubahan yang terjadi pada suatu mahluk. Setiap perubahan pasti akan menimbulkan suatu penderitaan bagi suatu mahluk. Mereka harus berjuang untuk dapat hidup dalam perubahan yang terjadi atau mereka akan menghilang dari alam semesta ini. Karena adanya perubahan dan penderitaan yang terjadi pada mahluk, maka dalam tubuh mahluk tidak terdapat yang namanya sebuah diri yang selalu tetap. Inilah mengapa dalam agama Buddha, evolusi berhubngan erat dengan hukum Tilakkhana.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar