BAB
II
PEMBAHASAN
SKEMA
BHUMI 31
Neva 84.000 MK
|
||||||
Akin 60.000 MK
|
||||||
Vinna 40.000 MK
|
||||||
Akasa 20.000 MK
|
||||||
Aka 16.000 MK
|
|||||||||||
Sudassi 8.000 MK
|
|||||||||||
Sudassa 4.000 MK
|
|||||||||||
Atappa 2.000 MK
|
|||||||||||
Aviha 1.000 MK
|
|||||||||||
Vehap 500 MK
|
Asanna 500 MK
|
||||||||||
P.subha 16 MK
|
Appamanasubha 32 MK
|
Subhakinha 64 MK
|
Parittabha 2 MK
|
Appamanabha 4 MK
|
Abhas 8 MK
|
Parisaj 1/3 MK
|
Puro 1/2 MK
|
Mahabrahma 1 MK
|
Para 9.216 juta
|
||||||||||
Nimma 2.304 juta
|
||||||||||
Tusita 576.000.000 tahun
|
||||||||||
Yama 144.000.000 tahun
|
||||||||||
Tavatimsa 36.000.000 tahun
|
||||||||||
Catummaharajika 9.000.000 tahun
|
||||||||||
Manusia
|
Niraya
|
Peta
|
Asurakaya
|
Tiracchana
|
A. ARUPA-BHUMI
4 (Alam Brahma Tak Berbentuk)
Arupa
Bhumi adalah 4(empat) alam kehidupan tempat tinggal para arupa brahma (makhluk yang mempunyai arupa-jhana). Alam yang sama sekali tanpa
jasmani. Baik di alam Rupa Bhumi maupun Arupa Bhumitidak terdapat perbedaan
jenis kelamin. Arupa Brahma berarti brahma yang tidak bermateri, yaitu brahma
yang hanya mempunyai namakhandha (kelompok batin) yang terdiri dari
vedanakkhandha, sannakkhandha, sankharakkhandha dan vinnanakkhandha. Arupadhatu
bukanlah nibbana, bukan yang kekal atau
mutlak. Arupa-Bhumi merupakan suatu alam tempat kelahiran para makhluk tanpa bentuk atau rupa. Maklhuk
dapat terlahir di alam ini karena mereka mengebangkan perenungan terhadap unsur
jasmaniah yang menjijikkan dan tempat banyak sarang penyakit, sehingga mereka
tidak memiliki kemelekatan terhadap badan jasmani.
Arupa-Bhumi dibagi menjadi 4(empat)
alam, berdasarkan tingkat Arupa Jhana,
yang terdiri dari :
1. Akasanancayatana-Bhumi
Merupakan alam ruang yang tak terbatas. Para makhluk yang
terlahir di alam ini berdiam dalam
keadaan dari konsepsi kesadaran ruangan tanpa batas, tidak ada yang bisa
dibayangkan seperti apa luas, sangat luas, serta tanpa batas. Makhluk yang
terlahir disini adalah para makhluk yang
berhasil mencapai samadhi tingkat
pathama-arupajhana yaitu kesadaran atau
pikiran dari keadaan konsepsi ruangan tanpa batas yang timbul bersama
dengan keseimbangan batin (Upekkha), pemusatan pikiran yang kuat (Ekaggata).
Usia para makhluk yang terlahir di alam Akasanancayatana-Bhumi ini mencapai 20.000 Maha Kappa.
2. Vinnanancayatana-Bhumi
Merupakan alam
kesadaran tanpa batas. Para makhluk yang terlahir di alam ini berdiam dalam
kesadaran atau pikiran tanpa batas, menembus segala bentuk batasn ruang serta
waktu. Makhluk yang dapat terlahir di alam keadaan dari konsepsi kesadaran
tanpa batas ini yaitu para makhluk suci yang telah telah berhasil mencapai
samadhi tingkat dutiya-arupajhana yang berobjek pada kesadaran tanpa batas/
nirbatas yang timbul bersama dengan keseimbangan batin (Upekkha) dan pemusatan
pikiran yang kuat (Ekaggata). Usia para makhluk yang terlahir di alam
Vinnanancayatana-Bhumi ini mencapai
40.000 Maha Kappa.
3. Akincannayatana-Bhumi
Merupakan alam
kekosongan. Para makhluk yang terlahir
di alam ini akan berdiam dalam
kekosongan akan semua hal. Alam ini jauh lebih halus daripada dua alam
Arupadhatu dibawahnya. Para makhluk yang terlahir di alam ini adalah para makhluk suci yang telah terhasil
mencapai samadhi tingkat tatiya-arupajhanna yang berobjek pada kekosongan atau
kehampaan yang timbul bersama dengan kesimbangan batin (Upekkha) dan pemusatan
pikiran yang kuat (Ekaggata). Usia para makhluk yang terlahir di alam Akincannayatana-Bhumi
ini mencapai 60.000 Maha Kappa.
4. Nevasannanasannayatana-Bhumi
Merupakan alam bukan
pencerapan pun bukan tidak pencerapan. Para makhluk yang terlahir di alam ini
berdiam dalam batin yang padam, tidak
ada pikiran batin tidak bergerak sama sekali. Makhluk yang terlahir di alam ini
adalah para makhluk suci yang telah berhasil mencapai samadhi tingkat
catuttha-arupajhanna yang berobjek pada bukan pencerapan pun bukan tidak
pencerapan yang timbul bersama dengan keseimbangan batin (Upekkha) dan
pemusatan pikiran yang kuat (Ekaggata).
Usia makhluk yang terlahir di alam Nevasannanasannayatana-Bhumi ini
mencapai 84.000 Maha Kappa.
B. Patisandhi
1. Proses
Tumimbal Lahir
Tumimbal lahir
merupakan suatu proses lanjutan dari kematian
makhluk hidup yang belum mencapai nibbana. Terdapat 5 (lima)
tahapan proses tumimbal lahir dalam batin setiap makhluk, yang terdiri dari :
a) Patisandhi
Vinnana
Adalah kesadaran
kelahiran kembali, yaitu suatu proses yang menunjukkan sebab akibat yang saling
berhubungan dalam poses kematian dan bakal makhluk yang akan terlahi kembali.
b) Bhavanga
Citta
Setelah patisandhi
vinnana lenyap maka bhavanga citta akan
muncul dan bergetar selama 16 saat.
c) Manodvaravajjana
Telah disebutkan diatas
bahwa bhavanga citta hanya berlangsung
selama
16 saat dan lenyap, kemudian muncul manodvaravajjana. Bhavanga citta memberikan jalan
untuk proses berpikir
berlangsung berdasarkan pada keinginan yang
muncul
dalam batin dari embrio karena kehidupan barunya.
d) Javana
Setelah
manodvaravajjana lenyap, javana atau impuls kesadaran muncul. Javana
melangsungkan kesadaran yang terjadi pada manodvaravajjana yaitu keinginan pada
kehidupan baru. Javana mengembangkan
keinginan makhluk baru ( bhavana nikanti javana), javana bergetar selama 7 saat lenyap.
e) Bhavanga
Citta
Ketika javana lenyap,
bhavanga citta muncul dan bergetar. Bhavanga citta bergetar terus hingga ada
sesuatu yang menghentikannya. Pada waktu bayi lahir, ia mulai berhubungan dengan dunia luar maka proses
berpikir normal mulai berfungsi.
2. 4
(Empat) Cara Tumimbal-Lahirnya Makhluk-Makhluk
a) Jalabuja
Patisandhi (Vivipar)
Merupakan makhluk yang
lahir dari kandungan. Mereka semua dilahirkan melalui rahim-rahim ibu meraka,
seperti manusia, kuda, kerbau, dan lain-lain.
b) Andaja
Patisandhi (Ovivipar)
Merupakan makhluk yang
lahir dari telur, seperti burung, ayam, bebek dan lain-lain.
c) Sansedaja
Patisandhi
Merupakan makhluk yang
lahir dari kelembaban, larva menetas dan tumbuh dalam bahan organik yang
membusuk, seperti nyamuk, ikan dan lain-lain.
d) Opapatika
Patisandhi
Merupakan makhluk yang
lahir secara spontan, langsung membesar, seperti para dewa dan brahma, makhluk
neraka dan lain-lain.
3. Patisandhi-Citta
Beberapa makhluk bertumimbal lahir berdasarkan kesadaran (Patisandhi-Citta). Ada 19 macam kesadaran (Citta-Vinnana).
a) Kamavacaravipaka-Citta
10
Merupakan kesadaran
atau pikiran yang menjadi hasil atau akibat dari Kama-Citta.
1) Upekkhasantirana
akusalavipaka-citta, bertumimbal lahir dalam apaya-bhumi 4.
2) Upekkhasantirana
kusalavipaka-citta, bertumimbal lahir dalam manussa-bhumi dan deva-bhumi
tingkat rendah.
3) Somanassasahagata
nanasampayutta asankharika
vipaka-citta.
4) Somanassasahagata
nanasampayutta sasankharika vipaka-citta.
5) Somanassasahagata
nanavippayutta asankharikavipaka-citta.
6) Somanassasahagata
nanavippayutta sasankharika vipaka-citta.
7) Upekkhasahagata
nanasampayutta asankharikavipaka-citta.
8) Upekkhasahagata
nanasampayutta sasankharikavipaka-citta.
9) Upekkhasahagata
nanavippayutta asankharikavipaka-citta.
10) Upekkhasahagata
nanavippayutta sasankharikavipaka-citta.
(3 s.d. 10 disebut
Mahavipaka-citta 8 yang bertumimbal-lahir dalam manussa-bhumi 1 dan deva-bhumi
6).
b) Rupavacaravipaka-Citta
5
Merupakan kesadaran
atau pikiran yang menjadi hasil atau akibat dari Rupavacarakusala-Citta
atau kesadaran yang berkelana di
Rupa-Bhumi, terdiri dari :
1) Vitakka,
Vicara, Piti, Sukkha, Ekaggatasahitam pathamajjhana vipakacittam : akibat
kesadaran dari jhana pertama yang timbul bersamaan dengan Perenungan Permulaan
(Vitakka), Perenungan Penopang (Vicara), Kegiuran (Piti), Kebahagiaan (Sukha),
Pemusatan Pikiran yang Kuat (Ekaggata). Bertumimbal lahir di
Pathamajjhana-bhumi 3.
2) Vicara,
Piti, Sukkha, Ekaggatasahitam dutiyajjhana vipakacittam : Akibat kesadaran atau pikiran dari jhana kedua yang
timbul bersama dengan Perenungan Penopang (Vicara), Kegiuran (Piti),
Kebahagiaan (Sukkha), Pemusatan Pikiran yang Kuat (Ekaggata). Bertumimbal-lahir
di dutiyajjhana-bhumi 3.
3) Piti,
Sukkha, Ekaggatasahitam tatiyajjhana
vipakacittam : Akibat kesadaran atau pikiran dari jhana ketiga yang timbul
bersama dengan kegiuran (Piti), Kebahagiaan (Sukkha), Pemusatan Pikiran yang
Kuat (Ekaggata). Bertumimbal-lahir di dutiyajjhana-bhumi 3.
4) Sukkha,
Ekaggatasahitam catutthajjhana
vipakacittam : Akibat kesadaran atau pikiran dari jhana keempat yang timbul
bersama dengan Kebahagiaan (Sukkha), Pemusatan Pikiran yang Kuat (Ekaggata).
Bertumimbal-lahir di tatiyajjhana-bhumi 3.
5) Upekkha,
Ekaggatasahitam pancamajjhana vipakacittam : Akibat kesadaran atau pikiran dari
jhana kelima yang timbul bersama dengan
Keseimbangan Batin (Upekkha), Pemusatan Pikiran yang Kuat (Ekaggata).
Bertumimbal-lahir di catutthajjhana-bhumi 6.
c) Arupavacaravipaka
–Citta 4
Merupakan kesadaran
atau pikiran yang menjadi hasil atau akibat dari Arupavacarakusala citta, atau
akibat kesadaran atau pikiran yang berkelana di Arupa-Bhumi, yang terdiri dari :
1) Upekkha,
Ekaggatasahitam, Akasanancayatana vipakacittam : akibat kesadaran atau pikiran
dari keadaan konsepsi ruangan tanpa batas yang timbul bersama dengan
Keseimbangan Batin (Upekkha), Pemusatan Pikiran yang Kuat (Ekaggata).
Bertumimbal-lahir di akasanancayatana-bhumi.
2) Upekkha,
Ekaggatasahitam, Vinnanancayatana vipakacittam : akibat kesadaran atau pikiran
dari keadaan konsepsi kesadaran tanpa batas
yang timbul bersama dengan Keseimbangan Batin (Upekkha),
pemusatan Pikiran yang
Kuat (Ekaggata). Bertumimbal-lahir di vinnanancayatana-bhumi.
3) Upekkha,
Ekaggatasahitam, Akincannayatana vipakacittam : akibat kesadaran atau pikiran
dari keadaan konsepsi kekosongan
yang timbul bersama dengan Keseimbangan Batin (Upekkha), Pemusatan
Pikiran yang Kuat (Ekaggata). Bertumimbal-lahir di akincannayatana-bhumi.
4) Upekkha,
Ekaggatasahitam, Nevasannanasanna yatana vipakacittam : akibat kesadaran
atau pikiran dari keadaan konsepsi bukan
pencerapan pun bukan tidak pencerapan
yang timbul bersama dengan Keseimbangan Batin (Upekkha), Pemusatan Pikiran yang
Kuat (Ekaggata). Bertumimbal lahir di nevsannanasannayatana-bhumi.
4. Patisandhi-Rupa
Ada makhluk yang bertumimbal-lahir
dengan materi (Patisandhi-rupa), yang disebut jivitanavakakalapa-rupa. Dalam
jivitanavakakalapa-rupa bersekutu dengan 9 (sembilan) macam rupa, yang terdiri
dari :
1) Unsur
tanah/padat (Pathavi).
2) Unsur
air/cair (Apo).
3) Unsur
api/panas (Tejo).
4) Unsur
angin/gerak (Vayo).
5) Warna
(Vanna).
6) Bau
(Gandho).
7) Rasa
(Raso).
8) Makanan
(Oja).
9) Unsur
kehidupan (Jivita).
C. Asannasatta
Merupakan
alam kehidupan yang mahluknya tidak mempunyai nama-dhamma, yaitu
asannasatta-bhumi 1. Asannasatta-bhumi 1 ini tidak mempunyai namakhandha, yaitu
tidak memiliki patisandhi-vinnana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar