BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Atom Menurut Ilmu
Pengetahuan.
Kata
Atom berasal dari bahasa yunani atomos yang berarti tidak dapat dipotong.
Sesuai pengertian tersebut, Atom-atom adalah partikel penyusun semua benda yang
berukuran sangat kecil. Di dalam atom juga terdapat sub-atom, yaitu partikel
penyusun atom yang ukurannya lebih kecil. Sulit bagi kita untuk membayangkan
seberapa kecil atom ini, satu titik yang ada di akhir kalimat ini saja memiliki
panjang sekitar 20 juta atom. Setiap atom memiliki inti, yang terdiri dari proton
dan neutron, serta elektron yang bergerak cepat di sekitar inti.
Elektron-elektron ini terdapat pada tingkatan energi yang berbeda-beda, yang disebut
kulit, tiap kulit memiliki jumlah batas untuk elektron, apabila elektron di
kulit pertama sudah memenuhi batas, maka elektron akan memenuhi kulit kedua dan
seterusnya.
Berdasarkan
penjelasan di atas, elektron,neutron dan proton merupakan bagian terkecil dari
atom, namun para ilmuan modern berpendapat bahwa proton dan neutron tersusun
atas partikel-partikel yang lebih kecil lagi yang disebut kuark.
B. Teori-Teori
Atom
Istilah
“atom” pertama kali digunakan oleh kimiawan asal inggris bernama John Dalton (1766-1844)
ketika ia mengajukan teori atomnya pada tahun 1807. Dalton mengatakan bahwa
semua unsur
kimia tersusun atas partikel-partikel yang sangat kecil,
yang disebut atom, yang tidak bisa pecah saat zat-zat kimianya direaksikan.
Satu lagi pendapatnya yaitu semua reaksi kimia merupakan akibat saling
bergabungnya atau terpisahnya atom-atom. Teori atom dalton menjadi dasar untuk
ilmu pengetahuan modern.
Pada
abad ke dua puluh, para ilmuwan mulai membuat model model atom. Seperti yang
dibuat oleh:
1. Ernest
Rutherford (1871-1937) Ia menggambarkan elektron-elektron yang bermuatan
negatif mengelilingi inti yang bermuatan positif.
2. Neils
Bohr (1885-1962) ia menggambarkan model dengan elektron-elektron
mengikuti orbit-orbit tertentu.
3. Jame
Chadwick (1891-1962) ia menunjukkan sebuah inti terdiri atas
partikel-partikel yang disebut neutron dan proton.
Teori
atom menurut beberapa ahli:
1.
Teori Atom Democritus (460 SM–370 SM)
Menurut Democritus jika suatu
materi dibelah terus-menerus suatu ketika akan diperoleh suatu partikel yang
disebut sebagai atom (Yunani: atomos = tidak terbagi). Pendapat ini
ditolak oleh Aristoteles (384–322 SM), yang berpendapat bahwa materi bersifat
kontinu (materi dapat dibelah terus-menerus sampai tidak berhingga).
Aristoteles lebih menyetujui teori Empedokles, yaitu materi tersusun atas api,
air tanah dan udara.
2.
Teori Atom Dalton (1803)
John Dalton mengungkapkan bahwa:
1. Atom
adalah bagian terkecil dari suatu zat.
2. Atom
berbentuk bola sederhana yang sangat kecil, tidak dapat dibelah, diciptakan
ataupun dimusnahkan.
3. Unsur
yang sama mengandung atom-atom yang sama.
4. Atom
sejenis memiliki sifat yang sama dalam segala hal, sedangkan atom yang berbeda
memiliki sifat yang berbeda.
5. Reaksi
kimia terjadi karena adanya penggabungan dan pemisahan atom-atom.
6. Bila
atom-atom yang bergabung sama akan terbentuk molekul unsur, sedangkan bila
atom-atom yang bergabung berbeda akan terbentuk molekul senyawa.
Kelemahan teori
atom Dalton:
a) Tidak
dapat menjelaskan cara atom-atom saling berikatan.
b) Model
atom Dalton tidak dapat menjelaskan perbedaan antara atom unsur yang satu
dengan unsur yang lain.
Kelebihan teori
atom Dalton:
a) Dapat
menerangkan Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)
b) Dapat
menerangkan Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)
3. Teori Atom
Thomson
Berdasarkan
percobaan tentang hantaran listrik melalui tabung hampa atau tabung sinar
katode. Dalam tabung katode tekanan gas dalam tabung dapat diatur melalui pompa
isap. Pada tekanan cukup rendah dan tegangan yang cukup tinggi, gas dalam
tabung akan berpijar dengan cahaya yang warnanya tergantung pada jenis gas
dalam tabung (gas neon berwarna merah, gas natrium berwarna kuning). Jika
tekanan gas dikurangi, maka daerah didepan katode akan menjadi gelap. Akan
semakin gelap apabila tekanan terus dikurangi tetapi bagian tabung didepan
katode berpendar dengan warna kehijauan. Hasil percobaan tabung katode ini
membuktikan bahwa ada partikel bermuatan negatif dalam suatu atom karena sinar
tersebut dapat dibelokkan ke arah kutub positif medan listrik. selanjutnya
sinar katode ini merupakan partikel yang bermuatan negatif dan oleh Thomson
partikel ini dinamakan elektron.
Pada tahun 1913,
Niels Bohr mengemukakan theorinya bahwa sebuah atom itu terdiri dari dua
bagian, yaitu sebuah inti yang kecil, namun berat, yang dikelilingi oleh suatu
daerah kosong yang luas, dimana elektron-elektron bergerak, dengan
gerakan-gerakan yang menyerupai planet-planet yang mengelilingi matahari. Sekeliling
elektron-elektron itu terdapat garis-garis kekuatan magnetis. Faraday
menggambarkan sebuah atom, seperti bintang laut, dengan badan yang kecil, dan
memiliki anggota-anggota tubuh yang panjang-panjang dan dapat menyentuh
benda-benda yang ada disekitarnya, artinya: Konstitusi-konstitusi dari alam
semesta yang bersifat material itu berinterkasi, dan sesungguhnya berkeadaan
tidak terpisahkan, yang satu dengan yang lainnya.
Pada awal abad
ke-dua puluh, tahun 1905 Albert Einstein, telah meramalkan fakta, bahwa massa
dan energi, itu dapat dibalikkan, diubah menjadi yang sebaliknya, dan beliau
memberikan rumus kesamaannya sebagai berikut : “E = mc2, dimana E = Energy; c =
kecepatan jalannya cahaya, dan m = massa. Dari kesamaan tersebut nampak bahwa
setitik kecil dari zat, itu apabila diubah seluruhnya menjadi energi, akan
memberikan suatu energi yang jumlahnya luar biasa.
C. Massa
Atom
Atom
pada unsur yang berbeda memiliki massa yang bervariasi. Massa tersebut
tergantung pada jumlah proton dan neutron di dalam intinya. Sebuah atom
hidrogen memiliki satu proton dan tidak memiliki neutron, sehingga hanya
memiliki massa atom satu. Semakin besar massa atom, semakin kecil atom tersebut.
D. Nomor
Atom
Atom-atom dari zat yang berbeda
memiliki jumlah proton yang tidak sama pula di dalam intinya. Jumlah proton
dalam inti ini disebut Nomor Atom. Apabila jumlah proton dalam inti atom
berubah, maka atom tersebut akan berubah menjadi atom dengan sifat berbeda dari
sebelumnya.
E. Gaya
Atom
Elektron yang bermuatan negatif
akan dijaga tetap berada di orbit sekeliling inti bermuatan positif oleh gaya
elektromagnetik. Gaya tarik inti, yang mejaga proton dan neutron tetap di dalam
inti atom merupakan gaya yang paling kuat di alam semesta ini. Gaya ini seratus
kali lebih kuat dibandingkan gaya elektromagnetik.
F. Muatan
Listrik
Kebanyakan dari atom-atom yang ada
memiliki muatan listrik yang netral, artinya jumlah proton yang bermuatan
positif dan jumlah elektron yang bermuatan negatif sama banyak. Muatan-muatan
yang memiliki gaya tarik menarik ini saling meniadakan.
G. Bentuk
Atom
Atom
memiliki bentuk yang bervariasi, yang disebut Isotop. Masing-masing
bentuk memiliki jumlah proton dan elektron yang sama tetapi jumlah neutron yang
berbeda. Jadi semua isotop dari sebuah atom memiliki nomor atom yang sama namun
nomor massa yang berbeda. Isotop-isotop
memiliki sifat-sifat fisik yang sama, namun sifat kimia
yang berbeda. Sebagian besar atom dalam sebuah unsur merupakan satu jenis
unsur.
H. Perbandingan
Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Agama Buddha Mengenai Atom
Dalam Ilmu Pengetahuan Alam dijelaskan
bahwa atom yang merupakan bagian dari alam semesta itu keadaannya merupakan
suatu proses, suatu sistem aktivitas-aktivitas, yang saling berhubungan, di
dalamnya tidak ada gerakan-gerakan yang terpisah, dan masing-masing dari semua
yang ada selalu di dalam gerakan yang terus menerus. Konsep ini secara prinsip
sama dengan konsep dalam Ilmu Agama Buddha yang menjelaskan adanya
ketidaktetapan yang disebut Anicca. Hal ini menjelaskan bahwa segala sesuatu
mengalami perubahan termasuk perubahan pada benda-benda (atom).
Suatu atom itu (sesungguhnya) adalah bukan atom: itu dinamai
atom demi untuk mudahnya saja. Kita dapat menemukan kesamaan yang sangat
mengherankan disini, yaitu antara yang diterangkan oleh ilmu pengetahuan
(science) dengan yang diterangkan oleh Agama Buddha, apabila kita adakan
perbandingan antara ungkapan dari ilmu pengetahuan mengenai theori atom itu
dengan naskah suci Sutra Intan, yang didalamnya tercantum kalimat yang berbunyi
sebagai berikut ini: “Ketika Sang Tathaga berbicara tentang alam semesta,
beliau tidak mengartikannya alam semesta yang riil ini; beliau menyebut istilah
alam semesta (universes) itu hanya didalam arti nominal-nya saja”.
Einstein telah
memvisualisasikan penggunaan energi atom, namun empat puluh tahun kemudian
teori itu baru dipraktekkan. Sebagai contoh Sang Buddha dan para Arahat pengikut
beliau, mereka itu menyatakan bahwa dirinya telah dapat mencapai Pencapaian
Penerangan Sempurna dan telah dapat hidup berdasarkan ajaran Anatta; namun
jumlah manusia super tersebut, jika dibandingkan dengan makhluk-makhuk hidup
yang belum mencapai penerangan,
keadaannya sama dengan jumlah yang sangat jarang dari elemen-elemen yang
dapat memancarkan sinar yang sangat terang, yaitu elemen-elemen: uranium,
radium, actinium dan thorium, yang terdapat di bumi kita ini.
Selain itu perlu
diperhatikan bahwa di dalam ajaran Agama Buddha prinsip apa yang dinamai
“Jalan-Tengah”. Secara essensial, prinsip tersebut mengajarkan orang untuk
berpantang, untuk tidak menganut praktek-praktek yang mengikuti faham-faham
yang ekstrim. Dan dipercayai bahwa prinsip tersebut secara effektif, dapat
membimbing orang agar dapat mencapai Penerangan Sempurna. Begitu juga dalam
proses memasuki wilayah sebuah atom, ilmuwan mendapati fakta bahwa sebuah atom
itu terdiri dari suatu sistem yang sifatnya komplek, dari elektron-elektron yang
di-charge secara negatif, pada suatu ruang yang luas, sekeliling sebuah inti
yang di-charge secara positif. Partikel-partikel yang di-charge sebagai
misalnya proton-proton, elektron-elektron, atau partikel-partikel alpha) dan
radiasi-radiasi electromagnetic (sebagai misalnya sinar-sinar gamma), itu
melepaskan energi, dan dengan demikian dapat bergerak lambat di wilayahnya.
Akhirnya para ilmuwan menemukan fakta bahwa ada sebuah partikel yang dinamai
neutron, yaitu partikel yang mampu menembus melalui orbit-orbit dan terus
bergerak melalui jalannya sendiri, tanpa terhalangi.
Walaupun ilmu
pengetahuan dan Agama Buddha itu
nampaknya memiliki sifat yang berbeda mengenai atom, namun sesungguhnya
sama-sama menangani, atau mengatasi, masalah yang sama, yaitu masalah energi
dan pelepasan energi, dengan jalan menembus bentuk energi yang berkonsentrasi
sangat tinggi, yang dinamai didalam satu fihak dengan istilah atom, dan di
fihak satunya lagi, dengan istilah ego. Dan arah pergerakan keduanya sama,
yaitu kedalam. Energi yang dilepaskan
melalui pemecahan ego itu tidak begitu nampak, tidak seperti pada bom-atom,
namun kebijaksanaan tertinggi dari Sang Buddha dan Cinta-Kasihnya yang tidak
terbatas, itu sama keadaannya seperti cahaya dan panas yang dilepaskan dari sumber
alami dari energi atom, yaitu Matahari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar