Jumat, 13 Desember 2013

Atom dan agama Buddha

BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pengertian Atom Menurut Ilmu Pengetahuan.
Kata Atom berasal dari bahasa yunani atomos yang berarti tidak dapat dipotong. Sesuai pengertian tersebut, Atom-atom adalah partikel penyusun semua benda yang berukuran sangat kecil. Di dalam atom juga terdapat sub-atom, yaitu partikel penyusun atom yang ukurannya lebih kecil. Sulit bagi kita untuk membayangkan seberapa kecil atom ini, satu titik yang ada di akhir kalimat ini saja memiliki panjang sekitar 20 juta atom. Setiap atom memiliki inti, yang terdiri dari proton dan neutron, serta elektron yang bergerak cepat di sekitar inti. Elektron-elektron ini terdapat pada tingkatan energi yang berbeda-beda, yang disebut kulit, tiap kulit memiliki jumlah batas untuk elektron, apabila elektron di kulit pertama sudah memenuhi batas, maka elektron akan memenuhi kulit kedua dan seterusnya.
Berdasarkan penjelasan di atas, elektron,neutron dan proton merupakan bagian terkecil dari atom, namun para ilmuan modern berpendapat bahwa proton dan neutron tersusun atas partikel-partikel yang lebih kecil lagi yang disebut kuark.

B.  Teori-Teori Atom
Istilah “atom” pertama kali digunakan oleh kimiawan asal inggris bernama John Dalton (1766-1844) ketika ia mengajukan teori atomnya pada tahun 1807. Dalton mengatakan bahwa semua unsur kimia tersusun atas partikel-partikel yang sangat kecil, yang disebut atom, yang tidak bisa pecah saat zat-zat kimianya direaksikan. Satu lagi pendapatnya yaitu semua reaksi kimia merupakan akibat saling bergabungnya atau terpisahnya atom-atom. Teori atom dalton menjadi dasar untuk ilmu pengetahuan modern.
Pada abad ke dua puluh, para ilmuwan mulai membuat model model atom. Seperti yang dibuat oleh:
1.      Ernest Rutherford (1871-1937)  Ia menggambarkan elektron-elektron yang bermuatan negatif mengelilingi inti yang bermuatan positif.
2.      Neils Bohr (1885-1962)  ia menggambarkan model dengan elektron-elektron mengikuti orbit-orbit tertentu.
3.      Jame Chadwick (1891-1962)  ia menunjukkan sebuah inti terdiri atas partikel-partikel yang disebut neutron dan proton.


Teori atom menurut beberapa ahli:
1.    Teori Atom Democritus (460 SM–370 SM)
Menurut Democritus jika suatu materi dibelah terus-menerus suatu ketika akan diperoleh suatu partikel yang disebut sebagai atom (Yunani: atomos = tidak terbagi). Pendapat ini ditolak oleh Aristoteles (384–322 SM), yang berpendapat bahwa materi bersifat kontinu (materi dapat dibelah terus-menerus sampai tidak berhingga). Aristoteles lebih menyetujui teori Empedokles, yaitu materi tersusun atas api, air tanah dan udara.

2.    Teori Atom Dalton (1803)
John Dalton mengungkapkan bahwa:
1.      Atom adalah bagian terkecil dari suatu zat.
2.      Atom berbentuk bola sederhana yang sangat kecil, tidak dapat dibelah, diciptakan ataupun dimusnahkan.
3.      Unsur yang sama mengandung atom-atom yang sama.
4.      Atom sejenis memiliki sifat yang sama dalam segala hal, sedangkan atom yang berbeda memiliki sifat yang berbeda.
5.      Reaksi kimia terjadi karena adanya penggabungan dan pemisahan atom-atom.
6.      Bila atom-atom yang bergabung sama akan terbentuk molekul unsur, sedangkan bila atom-atom yang bergabung berbeda akan terbentuk molekul senyawa. 
Kelemahan teori atom Dalton:
a)      Tidak dapat menjelaskan cara atom-atom saling berikatan.
b)      Model atom  Dalton tidak dapat menjelaskan perbedaan antara atom unsur yang satu dengan unsur yang lain. 
Kelebihan teori atom Dalton:
a)      Dapat menerangkan Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)
b)      Dapat menerangkan Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)
3. Teori Atom Thomson
Berdasarkan percobaan tentang hantaran listrik melalui tabung hampa atau tabung sinar katode. Dalam tabung katode tekanan gas dalam tabung dapat diatur melalui pompa isap. Pada tekanan cukup rendah  dan tegangan yang cukup tinggi, gas dalam tabung akan berpijar dengan cahaya yang warnanya tergantung pada jenis gas dalam tabung (gas neon berwarna merah, gas natrium berwarna kuning). Jika tekanan gas dikurangi, maka daerah didepan katode akan menjadi gelap. Akan semakin gelap apabila tekanan terus dikurangi tetapi bagian tabung didepan katode berpendar dengan warna kehijauan. Hasil percobaan tabung katode ini membuktikan bahwa ada partikel bermuatan negatif dalam suatu atom karena sinar tersebut dapat dibelokkan ke arah kutub positif medan listrik. selanjutnya sinar katode ini merupakan partikel yang bermuatan negatif dan oleh Thomson partikel ini dinamakan elektron.
Pada tahun 1913, Niels Bohr mengemukakan theorinya bahwa sebuah atom itu terdiri dari dua bagian, yaitu sebuah inti yang kecil, namun berat, yang dikelilingi oleh suatu daerah kosong yang luas, dimana elektron-elektron bergerak, dengan gerakan-gerakan yang menyerupai planet-planet yang mengelilingi matahari. Sekeliling elektron-elektron itu terdapat garis-garis kekuatan magnetis. Faraday menggambarkan sebuah atom, seperti bintang laut, dengan badan yang kecil, dan memiliki anggota-anggota tubuh yang panjang-panjang dan dapat menyentuh benda-benda yang ada disekitarnya, artinya: Konstitusi-konstitusi dari alam semesta yang bersifat material itu berinterkasi, dan sesungguhnya berkeadaan tidak terpisahkan, yang satu dengan yang lainnya.
Pada awal abad ke-dua puluh, tahun 1905 Albert Einstein, telah meramalkan fakta, bahwa massa dan energi, itu dapat dibalikkan, diubah menjadi yang sebaliknya, dan beliau memberikan rumus kesamaannya sebagai berikut : “E = mc2, dimana E = Energy; c = kecepatan jalannya cahaya, dan m = massa. Dari kesamaan tersebut nampak bahwa setitik kecil dari zat, itu apabila diubah seluruhnya menjadi energi, akan memberikan suatu energi yang jumlahnya luar biasa.

C.  Massa Atom
Atom pada unsur yang berbeda memiliki massa yang bervariasi. Massa tersebut tergantung pada jumlah proton dan neutron di dalam intinya. Sebuah atom hidrogen memiliki satu proton dan tidak memiliki neutron, sehingga hanya memiliki massa atom satu. Semakin besar massa atom, semakin kecil atom tersebut.

D.  Nomor Atom
Atom-atom dari zat yang berbeda memiliki jumlah proton yang tidak sama pula di dalam intinya. Jumlah proton dalam inti ini disebut Nomor Atom.  Apabila jumlah proton dalam inti atom berubah, maka atom tersebut akan berubah menjadi atom dengan sifat berbeda dari sebelumnya.

E.  Gaya Atom
Elektron yang bermuatan negatif akan dijaga tetap berada di orbit sekeliling inti bermuatan positif oleh gaya elektromagnetik. Gaya tarik inti, yang mejaga proton dan neutron tetap di dalam inti atom merupakan gaya yang paling kuat di alam semesta ini. Gaya ini seratus kali lebih kuat dibandingkan gaya elektromagnetik.
F.   Muatan Listrik
Kebanyakan dari atom-atom yang ada memiliki muatan listrik yang netral, artinya jumlah proton yang bermuatan positif dan jumlah elektron yang bermuatan negatif sama banyak. Muatan-muatan yang memiliki gaya tarik menarik ini saling meniadakan.
G. Bentuk Atom
Atom memiliki bentuk yang bervariasi, yang disebut Isotop. Masing-masing bentuk memiliki jumlah proton dan elektron yang sama tetapi jumlah neutron yang berbeda. Jadi semua isotop dari sebuah atom memiliki nomor atom yang sama namun nomor massa yang berbeda. Isotop-isotop memiliki sifat-sifat fisik yang sama, namun sifat kimia yang berbeda. Sebagian besar atom dalam sebuah unsur merupakan satu jenis unsur.

H.   Perbandingan Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Agama Buddha Mengenai Atom
Dalam Ilmu Pengetahuan Alam dijelaskan bahwa atom yang merupakan bagian dari alam semesta itu keadaannya merupakan suatu proses, suatu sistem aktivitas-aktivitas, yang saling berhubungan, di dalamnya tidak ada gerakan-gerakan yang terpisah, dan masing-masing dari semua yang ada selalu di dalam gerakan yang terus menerus. Konsep ini secara prinsip sama dengan konsep dalam Ilmu Agama Buddha yang menjelaskan adanya ketidaktetapan yang disebut Anicca. Hal ini menjelaskan bahwa segala sesuatu mengalami perubahan termasuk perubahan pada benda-benda (atom).
Suatu atom itu (sesungguhnya) adalah bukan atom: itu dinamai atom demi untuk mudahnya saja. Kita dapat menemukan kesamaan yang sangat mengherankan disini, yaitu antara yang diterangkan oleh ilmu pengetahuan (science) dengan yang diterangkan oleh Agama Buddha, apabila kita adakan perbandingan antara ungkapan dari ilmu pengetahuan mengenai theori atom itu dengan naskah suci Sutra Intan, yang didalamnya tercantum kalimat yang berbunyi sebagai berikut ini: “Ketika Sang Tathaga berbicara tentang alam semesta, beliau tidak mengartikannya alam semesta yang riil ini; beliau menyebut istilah alam semesta (universes) itu hanya didalam arti nominal-nya saja”.
Einstein telah memvisualisasikan penggunaan energi atom, namun empat puluh tahun kemudian teori itu baru dipraktekkan. Sebagai contoh Sang Buddha dan para Arahat pengikut beliau, mereka itu menyatakan bahwa dirinya telah dapat mencapai Pencapaian Penerangan Sempurna dan telah dapat hidup berdasarkan ajaran Anatta; namun jumlah manusia super tersebut, jika dibandingkan dengan makhluk-makhuk hidup yang belum mencapai penerangan,  keadaannya sama dengan jumlah yang sangat jarang dari elemen-elemen yang dapat memancarkan sinar yang sangat terang, yaitu elemen-elemen: uranium, radium, actinium dan thorium, yang terdapat di bumi kita ini.
Selain itu perlu diperhatikan bahwa di dalam ajaran Agama Buddha prinsip apa yang dinamai “Jalan-Tengah”. Secara essensial, prinsip tersebut mengajarkan orang untuk berpantang, untuk tidak menganut praktek-praktek yang mengikuti faham-faham yang ekstrim. Dan dipercayai bahwa prinsip tersebut secara effektif, dapat membimbing orang agar dapat mencapai Penerangan Sempurna. Begitu juga dalam proses memasuki wilayah sebuah atom, ilmuwan mendapati fakta bahwa sebuah atom itu terdiri dari suatu sistem yang sifatnya komplek, dari elektron-elektron yang di-charge secara negatif, pada suatu ruang yang luas, sekeliling sebuah inti yang di-charge secara positif. Partikel-partikel yang di-charge sebagai misalnya proton-proton, elektron-elektron, atau partikel-partikel alpha) dan radiasi-radiasi electromagnetic (sebagai misalnya sinar-sinar gamma), itu melepaskan energi, dan dengan demikian dapat bergerak lambat di wilayahnya. Akhirnya para ilmuwan menemukan fakta bahwa ada sebuah partikel yang dinamai neutron, yaitu partikel yang mampu menembus melalui orbit-orbit dan terus bergerak melalui jalannya sendiri, tanpa terhalangi.

Walaupun ilmu pengetahuan dan Agama Buddha  itu nampaknya memiliki sifat yang berbeda mengenai atom, namun sesungguhnya sama-sama menangani, atau mengatasi, masalah yang sama, yaitu masalah energi dan pelepasan energi, dengan jalan menembus bentuk energi yang berkonsentrasi sangat tinggi, yang dinamai didalam satu fihak dengan istilah atom, dan di fihak satunya lagi, dengan istilah ego. Dan arah pergerakan keduanya sama, yaitu  kedalam. Energi yang dilepaskan melalui pemecahan ego itu tidak begitu nampak, tidak seperti pada bom-atom, namun kebijaksanaan tertinggi dari Sang Buddha dan Cinta-Kasihnya yang tidak terbatas, itu sama keadaannya seperti cahaya dan panas yang dilepaskan dari sumber alami dari energi atom, yaitu Matahari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar